Pengetahuan tentang dioda zener

Pada dasarnya diode zener (diode Z) adalah diode PN biasa, hanya selama proses konstruksinya diperhatikan hal penerapan efek dadalan (breakdown effect). Karena bahan semi konduktornya dicemari, lapisan rintangannya sangatlah tipis. Saat terjadinya dadalan zener, di peralihan terlepaslah electron – electron dari ikatan atomnya oleh medan listrik yang tinggi. Elektron – electron ini kemudian membangkitkan emisi sekunder dan terjadilah dadalan bandangan (avalanche) atau kastada. Tegangan dadalan bergantung kepada seberapa jauhnya kritalnya tercemar. Dadalan bandngan terjadi bila electron – electron yang tersedia (sebagai pembawa muatan) memperoleh cukup tenaga dalam melintasi peralihan untuk membangkitkan emisi sekunder dan ahsil – hasil bandangan. Maka resistensi dalam diode pun merosot dari beberapa puluh MΩ sampai kurang dari 100Ω. Jadi, sesuatu komponen pemutus arus, misalnya sebuah rangkaian transistor atau resistor, selalulah perlu dikoneksikan berderet pada diode zener. Tegangan dimana dadalan terjadi terpengaruh oleh suhu. Koefisien suhunya adalah negative dalam sangkutan dengan dadalan dan positif terhadap dadalan bandangan. Koefisien suhu (TC) adalah nol dalam daerah di mana kedua efek adalah sama besar (kira-kira 5….6 V). Pada tegangan <5, TC adalah kira-kira -5.10-4….-10.10-4. Uz/K dan pada tegangan >5 TC adalah kira-kira +5.10-4…+10.10-4.Uz/K

Resistansi diferensial (resistansi AC) pada sesuatu stelan ditentukan oleh perbandingan antara perubahan tegangan dan perubahan arus di mana perubahan tegangan itu terjadi. Kuallitas suatu rangkaian pemantap bergantung terutama pada koefisien suhu di tegangan kerja dan pada resistansi diferensial.

Di samping diode zener yang sudah ternama masih ada beberapa diode khusus lain yang digunakan untuk memantapkan dan membatasi, misalnya tegangan basis emitor dalam rangkaian transistor (tegangan rendah 1…2 V dan arus rendah misalnya 40 mA). Selain itu juga dapat diperoleh diode zener yang terkompensasi terhadap suhu. Pada dasarnya ini terdiri atas sebuah diode zener yang dideretkan kepada diode silicon biasa yang diberi panjaran maju.

Katoda dinyatakan dengan cincin berwarna yang melingkari diode. Sisi ini harus dihubungkan kepada saluran positif tegangan catu. Ada kalanya bergantun pada anjuran pabrik, sisi bercincin ini harus dihubungkan kepada negatifnya catuan untuk tegangan dibawah 2 V. Ini disebabkan karena masukan perlu ada disekitar 2…4 kali taraf tegangan keluaran. Untuk dapat bekerja dengan baik, diode zener memperlukan arus minimum. Pada umumnya, IZ min harus berharga antara 5….10 % dari IZmaks. Biasanya arus zener sebesar 5 mA dapat berhasil baik. Dioda – dioda zener “normal” dapat diperoleh dengan harga – harga yang berlaku dalam deret E untuk taraf tegangan antara 0.7 V dan 200 V untuk tariff daya 400 mW, 500 mW, 1.3 W, 1.5 W, dan 13 W.

Tinggalkan komentar